Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2018

Glagah, Februari 2018

Glagah, Februari 2018 Fathur, anak kelas 1 SD Aku: Dek, kalo ada aparat takut gak? Fathur: Gak mbak. Aku: Wah kerenn, berani gitu. Kok gak takut e? Fathur: Gak. Rizki, anak kelas 3 SD. Hobinya dengerin musik, bawa HP dan pake headset kesana kemari. Mas-mas: Kamu dengerin lagu apa? Rizki: (ngelepas headset kiri, ekspresi gak denger) Kenapa? Mas-mas: Coba dong liat HPnya, kamu lagi dengerin apa? Rizki: Lagu kupu-kupu kecil. Mas-mas: Wah udah dengerin kupu-kupu kecil aja. Darah juang tau gak? Rizki: Tau. Mas-mas: Buruh tani? Rizki: Tau. Mas-mas: Bongkar? Rizki: Tau. Mas-mas: Anak kecil udah apal semua lagu perlawanan ya, keren kamu bro! Bu Warginah, jamaah Masjid Al Hidayah. Anak beliau merantau semua. Rumahnya hanya ditinggali Ibu dan suaminya. Aku: Buk, kalo misal nanti bandara ini jadi dibangun, trus ibu harus pindah gitu gimana buk? Bu Warginah: Gak tau mbak (ekspresi hopeless). Bu Ginem, warga yang lahan dan kandangnya sudah digusur. Bu Ginem hidup bersama suamin

100 Hal yang Dialami oleh Anak Stemba

Kamu alumni atau anak SMK Negeri 1 Temanggung? Pasti ngerasain 100 hal berikut ini! SMKN 1 Temanggung punya banyak nama yaitu STM Pembangunan Temanggung, Stembatema, STM Maron, Sekolah Tekan Maghrib, SBI, Sekolah Banyu Irit, apa lagi? Ketika ditanya sekolah dimana, pasti kamu bakal jawab di Stemba. Mayoritas anak Stemba adalah wong ndeso dan wong nggunung. Hoo pora? Cita-cita awal masuk Stemba biasanya adalah lulus cepat kerja. Waktu MOS disuruh ngapain aja? Hahaha. Awal masa sekolah, pasti mikir kalo jadi kakak kelas tu keren. Kalimat ini menjadi legend, “Budayakan 3S, senyum sapa salam ke siapapun. Besok setelah lulus, kamu yang butuh mereka bukan mereka yang butuh kamu”. Masuk Stemba pertama, biasanya akan dapat rumor “hotspot” atau zona berhantu atau area kehidupan lain di sudut-sudut sekolah. Dulu berangkat ke sekolah jalan kaki atau naik motor atau naik angkot atau naik bus? Kamu pernah telat masuk? Dihukum ngapain? Nyapu, puter kampus sekali, puter lapangan Maron lima

Angan kepada Tuhan

Angan Kepada Tuhan Pikirku melayang Ke dalam beberapa waktu ke belakang Pernah diri ini meminta kepada Tuhan Untuk suatu tujuan Kasar sekali Sampai berani mengancam Tuhan jika kemauan tak dikehendaki Duh Gusti Aku ini makhlukMu yang paling tak tahu diri Tak mau tau apa yang telah, belum, dan akan terjadi Pokoknya semua ingin berjalan semau hati Begitu Tuhan punya kehendak lain Diri ini tak ubahnya anak kecil yang merengek minta main Bilang bahwa Tuhan tidak adil Padahal aku sendiri yang doa dan usahanya kurang terampil Lalu, Rintik hujan ini mengingatkan Aroma kopi ini menguap dan menyadarkan Pikiran kosong ini menuntun perlahan Bahwa hari ini ada karena serangkaian kejadian Bahwa Tuhan selalu berperan di setiap titik kehidupan Bahwa Tuhan Maha Baik selalu menolong makhlukNya meskipun tak tau balasan Bahwa hati ini telah sekian jauh dari Tuhan Bahwa sejatinya hidup hanya mencari perbekalan untuk hidup lagi kemudian Maka, Terima kasih Tuhan Bimbing makhlukMu ag