Sejak pandemi merebak, semua sektor lumpuh. Masyarakat miskin, rentan miskin, dan pekerja sektor informal disebut-sebut sebagai yang paling terdampak Covid-19. Tak terkecuali yang terjadi di keluarga saya, keluarga petani. Harga cabai yang ditanam Bapak Ibu saya, merosot hingga 1000%. Ternak tidak ada yang mau beli. Saya pun sempat 'work from home' (WFH) selama 3 bulan, kemudian dirumahkan hingga saat ini alias tidak punya uang juga. Syukur, masih ada labu siam yang tampaknya tidak tahu ada wabah seperti ini. Dia terus saja tumbuh dan berbuah. Di sisi lain, 3 adik saya lulus sekolah tanpa ujian, lulus SD, SMP, dan SMK. Berkah luar biasa, mengingat satu adik saya tergolong kaum tidak suka belajar. Tiga-tiganya pula ingin melanjutkan belajar. Satu ke SMP, satu ke SMK, satu kuliah. Lagi-lagi ajaib, bahwa adik saya anggota kaum tidak suka belajar itu lolos jalur SNMPTN. Dua adik saya yang lain maunya 'mondok'. Tantangan terbesar adalah, ketiganya butuh biaya besar untuk m
Random Thoughts | Views and Expresses are My Own