Sebagai orang kampung yang bekerja di Ibukota, saya tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagia ketika masyarakat akhirnya diizinkan untuk mudik dengan cuti yang cukup panjang. Dua tahun kemarin menjadi tahun tersedih karena tidak bertemu dengan keluarga di kampung halaman, dan lebaran tahun ini sepertinya menjadi ajang balas dendam setelah dua tahun absen. Orang-orang keranjingan pulang kampung demi melakukan banyak hal di kampung. Saking semangatnya mudik, saya sudah menanyakan tiket kepada teman saya yang bekerja di agen perjalanan jauh-jauh hari sebelum Ramadhan, bolak-balik membeli beberapa barang di Pasar Tanah Abang, dan tentu saja mengumumkan kepulangan saya kepada Ibu, Bapak, Mas, Mba, adik-adik, keponakan-keponakan, dan Simbah saya. Maaf, saya norak banget, karena sesenang itu bisa mudik, huhuhu. Sebagai bekal, sebagaimana lebaran pada umumnya, lini masa sosial media saya dipenuhi beragam daftar hal-hal yang perlu disiapkan sebelum berlebaran di kampung. Tidak lupa perta
Lupa Nambahin Air Pas Masak Nasi Disclaimer: personal and random thoughts dan ga penting ehehe Hah? Kok bisa? Aneh banget. Orang mah lupa nyetekin cooking di rice cooker. Kebangetannnn!!! Begitulah komentar teman-temanku saat mengetahui tindakanku. Dipikir-pikir, bisa-bisanya lupa nambahin air? Trus mau masak apa? Nasi tu ya beras plus air! Mau manasin beras? Jemur aja! Ini masak buat burung apa gimana? Terbayang kekesalan teman(-teman)ku pada laper banget, terus mempercayakan soal nasi padaku, trus ternyata ga jadi nasi. Wkwkwk beribu maaf 🙇🏻 Hingga pada suatu sepertiga malam, aku mau sahur. Agenda sahur itu terdiri dari baca doa bangun tidur, masak nasi, sholat, masak lauk, makan minum, sikat gigi, dan sholat. First thing first, menanaklah nasi. Blablabla prosesi memasak nasi dimulai, dan berakhir pada bunyi klik di rice cooker. Ahh selesai, bisa ditinggal kegiatan lain. Kupercayakan nasiku pada rice cooker. Aku sholat dengan tenang. Selesai sholat, kubayangkan mau masak lauk. Se