Skip to main content

Pengelolaan Lahan di Sumbing Sindoro (Cuplikan Tesis)

Masyarakat di Desa Butuh Kecamatan Kalikajar dan Desa Sigedang Kecamatan
Kejajar memiliki kesamaan dan perbedaan dalam beberapa hal yang berhubungan dengan pola pengelolaan lahan yang sesuai kaidah konservasi. Hal tersebut diketahui pada saat melakukan wawancara kepada wakil lapisan masyarakat di areal penelitian.
Kesamaan antara persepsi masyarakat Desa Butuh Kecamatan Kalikajar dan Desa Sigedang Kecamatan Kejajar berhubungan dengan pola pengelolaan lahan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi melalui proses bercocok tanam tanaman pertanian dan perkebunan. Kesamaan pola pemikiran masyarakat di kedua desa tersebut juga berkaitan
erat dengan pola partisipasi masyarakat dalam sistem inisiatif pendanaan. Masyarakat di kedua desa cenderung mengandalkan bantuan financial dan motivator dari pihak pemerintah dan aparatnya. Hal ini bisa dipahami, mengingat kondisi perekonomian di
kedua desa tersebut mengalami penurunan sejak kegagalan pemasaran komoditas pertanian mereka dan permasalahan meningkatnya biaya produksi yang diakibatkan oleh
penurunan kualitas lahan.
Perbedaan persepsi masyarakat di kedua desa berkaitan erat dengan tingkat
partisipasi dalam kegiatan sosial yang berhubungan dengan kepedulian terhadap lingkungan dan keterbukaan terhadap permasalahan lingkungan yang sering dihadapi.
Masyarakat di Desa Butuh Kecamatan Kalikajar cenderung lebih terbuka dalam
menyampaikan aspirasi dibandingkan dengan masyarakat Desa Sigedang Kecamatan Kejajar yang cenderung lebih tertutup. Tingkat partisipasi masyarakat di Desa Butuh dalam kegiatan sosial yang berhubungan dengan permasalahan lingkungan juga lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kegiatan rutin mingguan yang diselenggarakan oleh masyarakat setempat hubungannya dengan kegiatan peduli lingkungan yaitu berupa gotong royong bersih desa dan lingkungan sekitarnya, serta kegiatan pengajian yang dilakukan masing-masing satu kali dalam seminggu. Di Desa Sigedang belum ada kegiatan sosial yang berkaitan dengan peningkatan kepedulian masyarakat dengan keberadaan/peningkatan kualitas lingkungan. Selain itu motivasi aparat desa untuk
melaksanakan kegiatan yang mendukung usaha pelestarian lingkungan juga masih kurang.
Pemahaman maupun pandangan masyarakat mengenai kerusakan lahan dan lingkungan di daerah penelitian menunjukkan bahwa masyarakat belum mengetahui pentingnya keberadaan suatu kawasan lindung bagi kehidupan. Mereka menganggap kondisi lahan dan lingkungan saat ini bukan akibat aktifitas keseharian mereka, terutama dalam budidaya tanaman pertanian/perkebunan. Meskipun di daerah mereka pernah terjadi bencana tanah longsor dan banjir yang tidak sampai mengakibatkan korban jiwa, mereka menganggap hal itu kejadian yang biasa. Masyarakat berharap pemerintah membantu untuk mengantisipasi banjir yang sewaktu-waktu datang yaitu dengan membuat bangunan sipil teknis berupa bangunan/terjunan pengatur aliran air sungai.
Beberapa tokoh masyarakat yang mempunyai kesadaran tinggi dalam mengelola lingkungan, melakukan kegiata-kegiatan yang dapat menunjang upaya kelestarian lingkungan. Mereka mengadakan sosialisasi kepada masyarakat melalui forum formal
maupun informal Masyarakat melakukan gotong royong membersihkan lingkungan desa setiap hari jumat pagi, mengadakan pengajian yang didalamnya juga diberikan pembinaan/penyuluhan dan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga keberadaan sumberdaya alam dan lingkungan.
Mereka yang rata-rata mempunyai mata pencaharian sebagai petani menganggap bahwa penurunan hasil produksi pertanian mereka karena kurangnya pemberian pupuk pada tanaman dan juga kondisi tanah/lahan mereka sudah mencapai titik jenuh untuk ditanami. Hal ini disadari oleh petani di kedua kawasan mengingat untuk mendapatkan volume hasil produksi yang sama, kebutuhan pupuk semakin meningkat untuk luasan
yang sama. Kondisi ini dinamakan oleh mereka dengan tanah stress, dan faktor
utamanya pun mereka sadari yaitu penanaman terus menerus dengan komoditas yang sama.

Referensi:
Redjeki, Retno Sri. 2008. Kajian Pengelolaan Lingkungan pada Kawasan Gunung Sindoro Sumbing (Studi Kasus di Desa Sigedang dan Desa Butuh Kabupaten Wonosobo). Tesis. Semarang: Program Magister Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Comments

Popular posts from this blog

Keterima GT/MT Sinarmas Forestry

Keterima Seleksi Sinarmas Forestry  How’s your post-college life? Seems suck, isn’t it? Be calm, thing takes time.  Penting banget buat menentukan (prioritas) tujuan akan kemana kita setelah lulus, bahkan sebaiknya dipikirkan sebelum lulus itu sendiri. Tujuan jangka pendek, menengah, pun panjang. Disusun detil lebih baik, tapi kalau berat ya yang kasar dulu aja. Paling tidak sedikit mengurai keruwetan atas pikiran kita sendiri.  Buatt aku, bergabung dengan Sinarmas Forestry menjadi baby step untuk tujuan jangka menengah. Jadilah aku daftar. So, tentukan tujuan dulu ya sebelum mendaftar! 1. Daftar di Platform Jobseeker  Waktu itu aku daftar sebagai Graduate Trainee/GT (semacam MT) melalui jobstreet.  Sebelum apply:  a. Cek kelengkapan profil, posisi terakhir/pengalaman usahakan relate dengan sinarmas forestry. Bisa Bahasa Indonesia atau Inggris, yang penting konsisten dan bisa dipertanggungjawabkan.  b. Baca requirement dan job description, kalo ga cocok just simply skip it away!  c. Is

CONTOH PROPOSAL USAHA

PROPOSAL USAHA MINUMAN SERBUK SARI JAHE PT. ROYAL NUTRITION Oleh SITI HUDAIYAH 4 TPHP 3 7675 PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 (STM PEMBANGUNAN) TEMANGGUNG KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN Jalan Kadar Maron Sidorejo Kotak Pos 104 Telp (0293) 4901639 TEMANGGUNG 2014/2015 A.       Nama Perusahaan Perusahaan yang akan penulis dirikan bernama PT. ROYAL NUTRITION­. B.        Komoditas Perusahaan Perusahaan yang akan penulis dirikan memproduksi makanan dan minuman sehat menuju kehidupan konsumen yang lebih baik. C.       Produk Hasil Olah 1.          Gambaran Umum Produk Salah satu produk dari institusi Praktik Industri yang penulis tempati adalah minuman serbuk sari jahe. Untuk itu penulis bermaksud untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dengan merencanakan produksi minuman serbuk sari jahe dengan merk “WOODY” dengan berbagai pengembangan, mulai dari penggunaan bahan b

Mars STM Pembangunan

Lagu ini pertama saya dengar pada saat MOS. Sebagai siswa baru, tentu bergumam “lagu apa sih?”. Saya juga. Karena pada saat saya MOS, sekolah saya berstatus SBI, jadilah pengantar MOS pakai Bahasa Inggris. Penjelasan apa makna lagu ini tak sedikitpun saya dapat. Namun mendengar lagu ini membuat kesan sarat akan makna, keramat, sakral atau perasaan lain semacam itu. Karena dinyanyikan di saat saya masuk Stemba (MOS) dan keluar dari Stemba (wisuda). Setelah saya browsing, dan mendapatkan info yang cukup lengkap dari   http://arie5758.blogspot.co.id/   , saya pikir ada benarnya untuk berbagi tentang Mars STM Pembangunan. Jadi sejarahnya seperti ini, Dalam rangka memperingati Lustrum Pertama STM Pembangunan Yogyakarta mengadakan Lomba Cipta Lagu Mars dan Logo STM Pembangunan. Hasil lomba lagu dipilih lagu mars ciptaan Sudarto untuk direvisi dan dijadikan sebagai Lagu Mars STM Pembangunan Yogyakarta. Berikut ini adalah copy SK Dewan juri Lomba Cipta Lagu Mars STM Pembangunan Yogyakart